Hai! Nama ku Salsabella Annisa. Panggil saja aku Bella atau Nisa. Hehehe.. Yang lebih singkat, panggil saja aku Salsa *hayoo.. entar kak Salsa marah, lho!*. Aku mempunyai seorang sahabat, nama nya Queen Dhyfa. Hehehe.. Cukup panggil dia Dhy *nah.. giliran kak Dhy yang marah!*. Kami bersahabat sudah lama sekali... Dari TK. Hehehe..
Suatu hari, aku mendatangi rumah sakit tempat Dhy dirawat. Dhy terkena penyakit kanker. Hmm.. Sebenarnya aku malas mengatakan ini kepada kalian, tapi.. Hmmm.. Daripada kalian penasaran dan kepo terus tanyain aku! Hehehe.. Aihh.. Udahan ketawa nya! Okay.. Dhy terkena penyakit kanker otak. Hmm.. Aku sebenarnya sedih banget. Cuma, Dhy bilang enggak usah sedih, soalnya aku masih bisa ketemu sama Dhy walau Dhy terkena kanker. Hehehe.. Aku tetap semangat, kok!
"Hmm.. Assalamu'alaikum, Tante Mona dan Dhy!" sapa ku.
"Wa'alaikumsalam.. Eh, ada Salsa. Yuk masuk... Dhy rindu sama kamu, lho." cerita Tante Mona, ibu Dhy.
"Oh ya?? Dhy.. Kenapa enggak bilang aja lewat sms??" tanya ku.
"Sorry, Salsa. Kata dokter, keadaan ku semakin memburuk. Jadi, gak boleh dekat-dekat dengan handphone. Karena, handphone ada radiasi. Huft.. Maka nya aku enggak mengabari kamu." kata Dhy dengan jujur. Aku hanya bisa menatap Dhy dalam-dalam.
"Gak perlu sedih, Dhy. Aku mau, kok, jenguk kamu setiap hari. Aku selalu mau mengajari kamu pelajaran sekolah. Sekarang, kan, kamu gak sekolah lagi." kata ku.
"Iya, sihh.. Jadi lupa satu tambah satu berapa.." canda Dhy.
"Hello... Masa soal segampang itu lupa??" kata ku.
"Hehehe.. Aku inget kok! Satu tambah satu, kan, duaaa.." kata Dhy kemudian di sambung dengan tawa nya.
"Hahaha.. Kamu ini, masih aja suka bercanda." ucap ku.
"Oh iya.. Aku mau kasih kamu sesuatu, nih.." kata Dhy.
"Apaan??" tanya ku agak sedikit bingung.
"Ihh.. Kepo, deh. Pengen tau aja atau pengen tau bingitz??" goda Dhy. Hadeuh.. Masih aja suka alay.
"Ihh.. Aku pengen tau bingitz.. Yaudah, emang kamu mau kasih apa??" tanya ku.
"Hemmm... Ini, aku mau kasih kamu kotak musik. Ini sebenarnya mau aku kasih saat kamu ulang tahun itu, cuma.. Aku tiba-tiba langsung pingsan dan di rawat. Masih ingat, kan??" tanya Dhy memastikan.
"Iyaa.. Aku sedih banget mengingat hari itu." kata ku dengan nada sedih.
"Aku mau kasih ini sekarang.. Takut kelupaan! Hehehe.." kata Dhy dengan tawa nya yang khas.
"Iyaa.. Dasar nenek Dhy." kata ku. Kami pun tertawa.
Tak terasa, sudah waktu nya aku pulang ke rumah. Akhirnya, aku pun pamit pulang ke rumah. Dan.. Esok hari nya...
Huah! Selamat pagi semua! Hari ini adalah hari libur. Dan.. Aku merasakan sesuatu! Ukh, sebuah perasaan tidak enak!
Aku pun bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit tempat Dhy di rawat. Saat aku sampai di depan kamar Dhy, semua orang menangis. Dhy di tutupi dengan kain putih. Huaah.. Kenapa kamu, Dhy??
"Salsa, jangan bersedih ya. Dhy telah meninggal tadi malam. Bersabar, ya, Salsa. Dhy pasti senang jika kamu meng-ikhlaskan kepergian dia." kata Tante Mona.
"Dhy!!" teriakku memanggil nama Dhy. Huft... Dhy sahabat ku tersayang, kenapa kamu cepat sekali pergi nya?? Kamu meninggalkan aku sendirian..
Saat kami mau memakamkan Dhy.. Aku teringat dengan kotak musik yang di berikan Dhy itu. Malam nya, aku hidupkan kotak musik itu. Ternyata, di kotak musik tersebut, ada foto ku dengan Dhy. Haduh.. Dhy tersayang, i miss you!!
0 komentar:
Posting Komentar